Eko Budiyono

Menulis adalah ketenangan hati. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sunggingan Senyum di Cergammu

Sunggingan Senyum di Cergammu

Sunggingan Senyum di Cergammu

Eko Budiyono

SDN 2 Ngarap-arap

Guru wajib menulis buku!

Aduh, kayaknya berat banget ya? Tapi itulah instruksi yang disampaikan oleh atasan saya saat sosialisasi tentang Satgas Literasi. Hampir semua guru yang hadir mengeluh. Mereka meraba dan mengukur kemampuannya masing-masing. Sepertinya mustahil bagi mereka untuk menulis. Ungkapan itu bukan isapan jempol, karena guru di sekolah sudah disibukkan dengan pembelajaran dan administrasi yang seabrek. Jelas instruksi ini akan banyak menyita waktu dan kefokusan guru.

Keyakinanku, menulis bukanlah sebuah bakat, melainkan kemauan. Dengan menulis, guru akan menghasilkan karya dan menjadikannya sebagai agen perubahan yang berjalan sistematis. Sebuah perubahan yang menggerakkan kita menuju kemajuan pendidikan.

Sebagai guru, saya sangat setuju dengan gagasan yang spektakuler dari pentolan pendidikan Indonesia. Adalah Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Beliau menyampaikan, setiap sekolah wajib memiliki satu guru penggerak. Ini sangat memecut semangat saya untuk menjadi bagian dari guru penggerak. Namun, perubahan apa yang bisa kulakukan untuk menggerakkan para guru? Saya sedikit memaksakan otak untuk fokus pada hal ini.

Bersama Kelompok Kerja Guru (KKG) Daerah Binaan (Dabin) 3 gugus 'Slamet Riyadi', saya mulai bergerak. KKG ini di bawah naungan Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kebetulan saya dipercaya masuk dalam kepengurusan KKG sebagai seksi perencanaan dan pengembangan kegiatan.

Terinspirasi dari gerakan yang diusung oleh Mendikbud RI tentang guru penggerak, membuat jiwa saya tergerak. Bermula dari pembuatan rancangan kegiatan KKG, saya memiliki ide untuk menyelipkan satu kegiatan yang sedikit menantang, yaitu penulisan buku bagi guru. Saya meyakini pepatah 'guru mulia karena karya' itu benar adanya dan akan terwujud nantinya.

Saya didaulat untuk menyampaikan rencana kegiatan pada semester 2019/2020 ini oleh Ketua KKG. Lalu, mengapa harus saya? Ya, karena saya yang mempunyai gagasan atas gerakan tersebut. Selain itu, karena sudah menulis puluhan buku. Baik, saya terima tantangan ini.

Sebagian besar guru menolak ide saya. Bahkan saat saya menawarkan untuk memulai dengan menulis puisi. Banyak opsi yang saya ajukan. Namun, semuanya di tolak. Tiba saatnya saya harus menawarkan opsi terakhir yaitu penulisan buku cerita bergambar (cergam).

Di luar dugaan, reaksi yang saya dapatkan sungguh luar biasa. Mereka menerimanya, walaupun dengan banyak sekali syarat. Namun, syarat yang diajukan itu merupakan hal mudah bagiku. Bagi saya syarat itu adalah tantangan sebagai guru penggerak demi kemajuan pendidikan. Sekali lagi, karena niatku memotivasi mereka untuk menjadi guru yang literat, saya pun menyanggupinya.

Kegiatan KKG dimulai. Peserta KKG berkumpul di SD gugus. Sebagai penggerak guru dalam berliterasi, semangat dan tanggung jawab harus saya utamakan. Amanah yang diberikan oleh Ketua KKG harus berjalan. Disinilah tantangan yang nyata sebagai guru penggerak saya mulai. Memulai mengajari bapak ibu guru dari awal pembuatan cerita bergambar hingga selesai. Diantaranya adalah membuat alur cerita yang menarik dan memilih gambar untuk meningkatkan imajinasi pembaca. Selain itu, banyak materi lain yang harus kusampaikan dengan gamblang. Jelas, itu bukan hal mudah.

Namun, hal mengejutkan terjadi. Cukup dengan tiga kali pertemuan di akhir pekan, semua guru sudah bisa berkarya. Bapak ibu guru merasa bangga karena bisa menghasilkan karya. Begitu juga saya, rasa bangga dan haru muncul di benak atas ketercapaian tujuan. Sebagai guru yang biasa, ternyata saya bisa menggerakkan bapak ibu guru untuk berliterasi. Kini, semua pertanyaan yang menantang adrenalin untuk menggerakkan guru-guru agar mau menulis dan berkarya, terjawab sudah.

Muaranya adalah buku yang berjudul 'Antologi Cergam KKG Slamet Riyadi' yang ber-ISBN 978-623-245-304-3 terbit. Buku ini terlahir dari guru-guru hebat. Inilah satu derap dan aksi nyata yang saya lakukan untuk menggugah seribu guru giat berkarya. Berharap, gerakan nyata ini akan bermanfaat untuk kemajuan pendidikan kita. Semua harus berawal dari kita, bukan?

Semangat para guru literat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Gerak langkah nyata guru penggerak yang mampu melahirkan buku cergam. Benar-benar keren, Pak!

04 Apr
Balas

Iya bu, mksh bu Teti

04 Apr



search

New Post